Tampilkan postingan dengan label Cerita Sex Dewasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Sex Dewasa. Tampilkan semua postingan

Melayani Gairah Hebat

 http://bokepmoviegratis.blogspot.com/
Cerita Dewasa - Melayani Gairah Hebat - Aku hidup sendirian, dengan cara yang jauh lebih sederhana daripada ketika masih bersama orang tuaku. Sebagian besar gajiku habis untuk makan sehari-hari dan membeli pakaian. Sewaktu masih tinggal bersama keluarga, aku tidak begitu peduli dengan pakaian, sehingga tak banyak membelinya. Kini, setelah bekerja, aku memerlukan pakaian-pakaian yang sesuai. Selain itu, aku juga mulai menata masa depan: aku sekolah lagi, kursus bahasa Inggris. Setiap akhir bulan, hanya sedikit yang bisa kusisakan untuk menambah tabungan.

Paviliun tempat tinggalku tertata apik. Ada satu kamar tidur, dapur kecil, kamar mandi dan ruang tamu. Sepi sekali rasanya hidup sendirian pada bulan-bulan pertama. Tetapi entah kenapa, aku menyukai kesendirian itu. Terlebih lagi, baru kali ini aku merasa mengurus diriku sendiri, setelah sejak lahir diurus orang lain. Bahkan semasa remaja sampai menikah pun hidupku selalu diintervensi orang lain. Kini aku bebas, dan ternyata melegakan!

Kehidupan seks-ku kini muncul kembali, setelah lama tak tersentuh. Aku tidak mempunyai teman khusus pria, dan perlahan-lahan kebutuhan seks kupenuhi secara mandiri. Betul-betul lengkap rasanya kesendirianku, tak ada suami pemberi nafkah, tak ada laki-laki pemuas dahaga birahi. Semuanya kujalankan sendiri saja.

Jika birahiku datang, pada saat sendirian menonton televisi, aku akan menutup semua korden. Volume TV kubesarkan, lampu kumatikan. Duduk di sofa, kuangkat kedua kakiku, bersandar santai ke jok yang empuk. Di dalam rumah, aku tak pernah memakai pakaian dalam, dan daster longgar adalah satu-satunya pembalut tubuhku. Dengan kaki terkangkang dan mata setengah terpejam, aku menikmati tangan dan jariku sendiri.

Aku biasanya mulai dengan mengelus-elus daerah sekitar kewanitaanku yang terasa hangat. Telapak tanganku dengan ringan menekan-nekan bagian atas, tempat bulu-bulu halus yang menghitam lebat. Pada saat seperti itu, kedua tanganku aktif di bawah sana. Yang satu mengusap-usap bagian atas, yang lain meraba bibir-bibirnya, menguak sedikit dan menyentuh-nyentuh bagian dalam yang cepat sekali menjadi basah. Dengan pangkal ibu jari, kutekan-tekan pula klitoris-ku, yang selalu tersembunyi di balik kulit kenyal. Aku sering mendesis nikmat setiap kali klitoris itu seperti tergelincir ke kiri ke kanan akibat perlakuan tanganku. Dengan cepat, rasa hangat menyebar ke seluruh tubuhku, dan cairan-cairan cinta terasa merayap ke bawah, ke liang kewanitaanku.

Mataku akan terpejam, menikmati kegelian itu. Kadang-kadang aku membayangkan almarhum kekasihku, tetapi akhir-akhir ini semakin sulit rasanya. Aku lebih mudah membayangkan sembarang pria, atau bintang film pujaanku, atau sama sekali seorang yang tak pernah kutemui. Seseorang yang hanya ada dalam khayalanku.

Tak berapa lama, bibir kewanitaanku terasa menebal, dan saling menguak seperti bunga yang merekah. Dengan jari tengah dari tangan yang lain, kutelusuri celah-celah kewanitaanku. Aku tidak pernah memelihara kuku hingga panjang, karena selain menghalangiku mengetik dengan cepat, juga karena aku malas merawatnya. Tanpa kuku, jari tengahku dapat leluasa menimbulkan geli dan gatal di bawah sana. Turun ke bawah, sampai mendekati lubang pelepasanku, lalu naik lagi, melewati liang senggamaku yang mulai berdenyut-denyut lemah, melewati lubang air seni, terus.. naik lebih tinggi, bertemu telapak tanganku yang lain yang masih mengusap-usap klitoris-ku. Oh.. betapa nikmat permainan yang perlahan-lahan dan sepenuhnya dalam kendaliku ini. Terkadang jauh lebih nikmat daripada dilakukan orang lain!

Lama-lama, aku tak tahan lagi. Sekaligus dua jari kumasukkan ke dalam liang kewanitaanku. Aku memutar-mutar kedua jari itu di dalam, agar dinding-dinding kewanitaanku mendapat sentuhan-sentuhan. Mula-mula sentuhan itu cukup ringan saja. Tetapi lalu aku mulai mengerang, karena geli-gatal semakin memenuhi seluruh tubuhku, dan rasanya ingin digaruk dan diurut di bawah sana. Terutama di dinding bagian atas, tempat sebuah bagian yang sangat sensitif, entah bagian apa namanya. Bagian itu membuat tubuhku mengejang jika tersentuh jari. Ke sanalah jari tengahku menuju, mengurut-urut dan menekan-nekan. Semakin lama semakin cepat dan keras. Aku bahkan sampai merasa perlu mengangkat pinggulku, membuat posisi dudukku semakin terkangkang.

Pada saat seperti itu, tak ada yang bisa menghentikanku. Kalau telpon berdering, aku biarkan. Kalau pun ada yang mengetuk pintu, barangkali juga akan kudiamkan (tetapi belum pernah ada tamu pada saat seperti ini!). Mungkin gempa bumi pun tak kan mampu mengehentikanku. Tanganku bergerak dengan cepat dan keras. Mataku terpejam erat, mulutku tak berhenti mengerang, karena itu aku perlu mengeraskan volume televisi.

Lalu klimaks akan datang dengan cepat, menyerbu seluruh tubuhku, berawal dari dalam liang kewanitaanku, tempat kedua jariku (kadang-kadang tiga jari) mengaduk-aduk. Tanganku yang lain tak lagi sanggup berada di atas klitoris, karena pada saat klimaks aku perlu berpegangan ke sofa, kalau tidak ingin jatuh bergelimpangan ke lantai. Klimaksku selalu menggelora, selalu membuatku mengejang dan menggelinjang hebat. Kedua kakiku akhirnya terhempas ke lantai, menegang dan menekan seperti hendak melompat. Tubuhku berguncang. Nafasku memburu. Kenikmatanku tak mudah tergambarkan kata-kata.

Lalu timbul perasaan nyaman, tetapi gatal dan geli belum hilang. Maka biasanya aku langsung mematikan TV dan pergi ke kamar tidur. Di ranjang, aku melanjutkan lagi kegiatan itu, kali ini dengan bantuan bantal guling. Kujepit erat bantal guling yang terbungkus kain halus dan licin. Kugesek-gesekan kewanitaanku di sana, sehingga seringkali bungkus bantal harus kucuci keesokan paginya.

Setelah menggesek-gesek dengan bantal guling, kembali kumasukkan jari-jari tanganku. Dengan cepat jari-jari itu membawaku mencapai klimaks yang berikutnya, yang seringkali lebih nikmat daripada yang pertama, apalagi karena kulakukan sambil tidur, dengan kedua kaki terangkat sampai kedua lutut menyentuh payudaraku.

Barulah kemudian aku tertidur dengan rasa letih yang nyaman. Otot-otot tubuhku terasa bagai sehabis dipijat. Seperti sehabis berolahraga, lalu dipijat seorang yang ahli. Nyaman dan damai sekali tidurku, dengan senyum kepuasan membayang tipis di bibirku. Biasanya aku baru terbangun di pagi hari. Sendirian. Tanpa siapa pun di sisiku.
tamat...

Tanda Terima Kasih Tante Kesepian

Suasana malam minggu ramai memang banyaknya
orang yang hadir membuat Rony pemuda yang memang sedang berjojing ria
membuatnya gerah, pengunjung bar banyak yang membawa pasangan, Rony
tidak sendiri dia datang dengan Igor yang tengah asyik berjojing dengan
seorang wanita yang juga pengunjung diskotik Shinta.

"Hai, boleh aku duduk?!" suara wanita menyapa.
Rony menoleh tersentak dari perhatiannya pada Igor.
"Please..?" balasnya mempersilahkan wanita itu duduk disebelahnya.
"Sendiri?" sapa wanita itu yang memang agak teler mungkin karena terlalu banyak menenggak minuman keras.
"Akh nggak? bareng temanku, tuh" tunjuk Rony pada Igor yang saat itu sedang mendekatinya.
"Hai Ron.. Kenalin dong" sergah Igor.
"Boleh juga boncegan lo.." bisik Igor pada Rony.
"Gila lo.. gue aja belum kenal"
"Ron..?! Kenalin Vira.."
"Vira.." kata wanita itu sambil mejulurkan tangannya.
"Rony..?!" balas Rony.
"Ron sorry nich aku bakal jalan duluan sama Vira, disini terlalu ramai"
"Terus gue gimana?" Tanya Rony.
"Lo disini aja dulu?! Motor gue yang bawa, mana kontaknya?"
"Dasar gila lo, nich?!" Maki Rony.

Kini hanya tinggal Rony dengan wanita itu didalam diskotik Shinta yang malah tambah ramai ketika hari menjelang tengah malam.

"Ron.?!"
Rony menoleh,"Ya..?"
"Boleh aku minta tolong anterin pulang?" Pinta wanita itu pada Rony sambil menyerahkan kunci kontak.
Tanpa menjawab dipapahnya wanita itu pergi meninggalkan ruangan
diskotik Shinta. Mobil yang dikendarai Rony menuju kawasan perumahan
Lippo yang memang telah ditunjuk wanita itu.

"Nich cewek kayaknya Tante-Tante?" Bathin Rony setelah
memperhatikan wajah wanita itu yang kelihatan mencerminkan usianya
kira-kira 35-an. Sepanjang perjalanan Rony memperhatikan wanita yang
tertidur disebelahnya. Pakaiannya yang hanya menutupi sebagian tubuhnya
sehingga jelas sekali terlihat buah toketnya yang putih dan gede terus
ke bagian bawah yang hanya memakai rok span sehingga jelas terlihat
sangat mulus dan sangat seksi. Tiba tiba pikiran joroknya mulai
merambah ditambah lagi jalan tol menuju Lippo sepi dan gelap. Tangan
Rony mulai meraba paha, disingkapnya rok mini merah itu kini terlihat
jelas CD wanita itu.

"Gila merah juga?" Ucapnya lirih takut tuh Tante bangun.
Kini tangan jahilnya mulai ke atas menuju bukit kembar yang nongol gede.
"Busyet mantep banget nich?" Remasan kecil tidak membuat Tante ini bangun pikirnya.
"Sial lagi asyik sudah sampai?!" Gerutu Rony sambil melepas remasan
kecil pada payudara Tante itu terlihat pintu tol 500 meter lagi.
Mungkin karena cahaya lampu pintu tol sang Tante terlihat bangun sambil
membersihkan matanya.

"Dimana ini?"
"Mau masuk perumahan Tan?" Jawab Rony.
"Belok kiri no.13" tunjuk Tante itu rumahnya.
"Ok" Rony mengiyakan.

Rumah kawasan Lippo memang terkenal mewah gerbang rumah berwarna
biru itu terbuka setelah dari dalam mobil Tante itu memencet remot
pagar begitu juga pintu garasi, mobil lancer langsung meluncur masuk ke
dalam garasi.

"Mari Tan.." bermaksud memapah Tante itu.
"Ah nggak usah pusingnya agak mendingan kok" tolak Tante itu halus.
"Ayo masuk" ajaknya sambil menuju pintu rumah didalam garasi.

Jalannya yang anggun membuat Rony menelan air ludah. Pantat gede
Tante itu goyang kanan kiri mengikuti irama kakinya yang panjang dan
mulus.

"Silahkan duduk..?!" mempersilahkan Rony duduk.
"Tanks Tante?" balas Rony.
"Oh ya siapa namamu tadi?" tanya Tante itu sambil pergi ke arah ruangan lain.
"Rony" balas Rony sedikit berteriak agar terdengar.

Tante Susi membawakan dua gelas bir sambil duduk disebelah Rony rapat sekali membuat Rony agak keki.
"Silahkan minum?" sambil menyerahkan segelas bir kaleng.
"Tanks Tan.."

Ditenggaknya bir itu bukannya haus tapi menahan gejolak birahi melihat paha putih mulus dan buah dada yang menantang.

"Santai aja? Haus ya?"
"Lumayan?!" balas Rony memerah.
"Oh ya.. Panggil aku Susi" Tante Susi memperkenalkan namanya.
"Tante Susi tinggal sendiri?" Mencoba Rony untuk ngobrol.
"Jangan panggil Tante Susi donk, Tante aja, apa Susi aja"
"Tante dech.." Rony memastikan.
"Sudah tua ya?" balas Tante Susi.
"Tapi Tante kelihatan masih cantik.." sambil matanya terus memeperhatikan buah dada tante Susi yang menggantung indah.
"Makasih" tersipu Tante Susi dipuji seperti itu.
"Oh ya Tante tinggal dengan siapa?" Tanya Rony penasaran.
"Aku tinggal ama suamiku, dia lagi berlayar 2 bulan sekali dia pulang sudah 2 minggu dia berangkat berlayar.." jelas Tante Susi.
"Oh begitu ya..?" berarti dia kesepian nich bathin Rony.
"Kamu sudah punya pacar?" Tante Susi bertanya sambil menarik tangan Rony ke atas pahanya yang putih itu.
"Belum Tan..?!" jawab Rony menarik tangannya mencoba malu-malu kucing.
"Kenapa? kok malu?! Apa aku harus tidur lagi biar kamu enggak malu dan leluasa mengelus-elusku"
"Maksud Tante?" bertanya heran Rony.
"Aku tahu yang kamu lakukan sepanjang perjalanan tadi, aku diam

karena kupikir kamu kan sudah tolongin aku boleh donk sebagai tanda
terimakasih"

"Jadi ni Tante juga keenakan toh, sial deg-deg an juga gue, gue
kira dia tahu bakal marah eh malah seneng, aman sekarang dong, asyiik?"
Bathin Rony.

Sekarang Rony bebas melakukan gerakannya karena sudah tahu Tante
Susi senang diperlakukan seperti itu. Tangan Rony mulai meraba paha
Tante Susi.

"Kulit Tante halus sekali..?!" bisik Rony ke telinga Tante Susi disertai jilatan halus membuat Tante Susi menggelinjang geli.
"Oh ya? Terusin dong ke atas Ron..?" pinta Tante Susi manja.

Tangan Rony masuk ke dalam celana dalam Tante Susi.

"Okh kamu ahli sekali Ron?" tangan Tante Susi mulai menjalar ke arah celana Rony dan mulai menelanjangi Rony dengan ganas.
"Tenang Tan?"
"Tanganmu itu yang membuat aku engga' tahan okh.. Okh" kembali Tante Susi mengerang kenikmatan.

Kini Rony sudah telanjang di pegangnya peler millik Rony yang lumayan besar.

"Gede juga punyamu" ucap Tante Susi sambil mulai mengulum peler

Rony Rony hanya bisa mendesah kenikmatan ketika pelernya amblas ke
dalam mulut Tante Susi.

"Okh Tante okh.. Okh" sambil meremas rambut Tante Susi.
"Telanjangi aku Ron" pinta Tante Susi setelah puas mengulum peler Rony.

Rony mulai melakukannya hingga telanjang polos sudah Tante Susi,
jelas terlihat bukit berumput hitam lebat dan sepasang payudara yang
gede. Rony merebahkan tubuh bugil itu diatas kursi.

"Regangin pahamu Tan" pinta Rony.

Mulai ia menjilati vagina Tante Susi yang merah mungkin karena jarang di pake.

"Oh bulu jembut Tante lebat banget.."
"Tapi ok kan..?"
"Mantep Tan" ujar Rony sambil menyingkap bulu lebat itu dan mulai memainkan lidahnya dibibir vagina Tante Susi.
"Ukh.. Ukh.. Ukh hebat terus jilat terus Ron okh.. Enak.. Enak"

Menggelinjang eggak karuan Tante Susi menahan birahi yang mulai
menambah urat-urat pembuluh darahnya. Sementara tangan Rony asyik
meremas payudara Tante Susi yang gede.

"Remas Ron remas yang kenceng ukh.. ukh.." sambil matanya merem

melek. Terlihat jelas oleh Rony vagina Tante lisa kembang kempis karena
kenikmatan.

"Ron masukin donk, masukin Ron.. Ukh"

Sedikit dibungkukkan tubuh roni sambil mulai mengarahkan batang
pelernya ke arah vagina Tante Susi yang sudah becek karena jilatan
lembut lidah Rony. Perlahan tapi pasti peler Rony mulai merambah masuk
ke dalam vagina Tante Susi.

"Okh.." desah Tante Susi keenakan.

Pantat Rony bergerak maju mundur.

"Okh.. Enak Ron okh.." merem melek Tante Susi dibuatnya.
"Okh.. Okh.. Goyang terus" pinta Tante Susi masih keenakan.

Rony pun merasakan kenikmatan teramat sangat pelernya terasa ada
yang menyedot halus dan nikmat ditambah desahan Tante Susi yang sangat
merangsang urat syarafnya menegang.

"Okh Tan empuk juga memekmu Tan okh.. Okh" sambil terus pantatnya

maju mundur mengoyak vagina Tante Susi yang sudah basah banget.
Mulut Tante Susi yang mendesah seksi itu disambar Rony hingga
keduanya saling berciumn liar, tangan Rony pun tidak tinggal diam
remasan liar menimpa payudara Tante Susi yang sudah keras. Cukup lama
perbuatan cabul diatas sofa itu berlangsung dengan sengit dengan
teriakan Tante Susi yang tak tahan akan peler Rony yang beraksi.
Hingga..

"Tan.. Pindah ke lantai yu?" ajak Rony.
"Terserah, asal jangan dilepas ya? Habis enak banget sih.."

Peler Rony masih menancap tegang di vagina Tante Susi, diangkatnya
tubuh bugil Tante Susi lalu merebahkannya diatas lantai yang
berpermadani halus itu. Keringat mengucur deras kenikmatan enggak
terbendung gerakan maju mundur Rony yang kadang diselingi putaran
pelernya membuat Tante Susi merem melek menahan gairah yang mungkin
sangat diharapkannya malam itu.

"Ron gantian ya?" pinta Tante Susi ganti posisi.

Mereka berguling separo sehingga sekarang posisi Tante Susi berada di atas menindih tubuh Rony.
"Ron gimana kalau goyang gini" tawar Tante Susi sambil mengoyang pantatnya yang padat berisi.
"Gila Tan.. Enaak banget terus tan ukh.. Ukh.." sambil tangannya

terus meremas payudara yang sekarang lebih menantang karena menggantung
indah dan mantap.

"Oh Ron aku sudah tidak kuat Ron.. Okh.. Ron.. Okh.. Ron.. Okh"
"Tahan sebentar Tan.. Aku jagu sudah mau sampai okh.. Okh" erangan Rony menahan goyangan Tante Susi yang semakin liar.
"Okh.. Okh.. Aku keluar.. Okh.. Okh.."

Dengan cepat dicabut memeknya lalu disodorkan ke arah wajah Rony.

"Okh.. Hisap Ron.. Okh" pinta Tante Susi sambil tangannya mengocok kencang peler Rony yang saat itu sedang di ujung banget.

Dengan jilatan ganas dihisapnya vagina Tante Susi beserta cairan
yang keluar dari dalam vagina itu Tante Susi terlihat sangat menikmati
jilatan itu. Serr.. air mani vagina Tante Susi muncrat ke wajah Rony.

"Okh.. Okh.." erangan Tante Susi sambil terus membenamkan memeknya ke wajah Rony.
"Okh Ron kamu luar biasa" puji Tante Susi atas kehebatan Rony melayaninya.

Rony duduk di sofa kembali sementara pelernya masih menegang
tangguh, dengan penuh pengertian Tante Susi mengocok peler Rony yang
sudah tegang.

"Okh.. enggak lama Tan.. Okh.."

Crot.. Crot.. Dari peler Rony keluar cairan putih kental yang
langsung dengan sigap Tante Susi memasukkan peler Rony ke dalam
mulutnya.

"Akh.. Okh.." Rony tersenyum puas begitu juga Tante Susi yang
memang malam itu sangat mendambakan memeknya mengeluarkan cairan
kenikmatan ditemani lelaki perkasa seperti Rony.
Keduanya lalu beranjak kekamar tidur Tante Susi, setelah Tante Susi
mengajak Rony ke kamarnya untuk istirahat sejenak dengan harapan Rony
dapat melanjutkan kembali memuaskan nafsu birahinya.

Mampukah Rony..?

Sepupu Yang Cantik


cerita seks dewasa Saya punya sepupu yang cantik sekali, umurnya 28 tahun, seorang wanita karier, namanya Intan. Dia sengaja datang ke tempat saya karena dia ingin ngobrol dan curhat dengan saya. Pada saat itu hari sudah menjelang malam kami terus ngobrol, sebenarnya sih dia curhat kepada saya tentang masalah-masalahnya terutama tentang perkawinan. Dia dijodohkan oleh orang tuanya dengan cowok yang memang bukan idamannya.
Saya menyarankan kepadanya agar bertindak sesuai dengan apa yang dia senangi, jangan dipaksa-paksa. Terus dia bertanya kepadaku apakah saya setuju dengan suatu perkawinan? saya jawab, pada dasarnya saya sih setuju-setuju saja, tapi untuk saat ini saya lebih senang melakukan free seks dulu, alasannya tidak ada beban apa-apa, sama-sama senang, sama-sama nikmat. Dia bilang itu jalan yang kurang benar, dia bantah pendapatku habis-habisan. Saya jawab lagi, karena dia belum tahu kenikmatan dan kedahsyatan seks, kemudian saya bertanya kepadanya apakah dia pernah merasakan seks? dia jawab belum. Kemudian saya tanya lagi apakah dia pada saat ini ingin tahu bagaimana rasanya seks? dia hanya terdiam saja.

Saya tidak perlu jawaban dari mulutnya, saya terus dekatin dia yang duduk di sofa. Saya duduk di sampingnya dan tanganku meraih bahunya, saya peluk dia dan saya berbisik di telinganya kalau saya diizinkan saya bakal beri tahu bagaimana rasanya bersetubuh itu. Dia melirikku tetap dia bisu. Tanganku mulai melepaskan kancing-kancing kemejanya sampai terlepas semuanya, saya lihat payudaranya yang indah tertutup BH-nya. Saya lucuti pakaiannya hingga terbebas dari tubuhnya kemudian saya remas payudaranya yang masih memakai BH. Tanganku terus menyelusup ke dalam BH-nya. Payudaranya semakin lama semakin keras dan kini mulutnya mulai menciumi leherku.
http://bokepmoviegratis.blogspot.com/
Dengan demikian saya makin berani bertindak semakin jauh, saya buka BH-nya dan akhirnya terlepas dari tubuhnya. Saya ciumi payudara yang indah dengan puting susu yang berwarna merah kecoklat-coklatan dan puting susunya tegak dan keras sekali. Saya kemudian berusaha melepaskan roknya, tidak sulit untuk menanggalkannya. Tanganku mengelus-elus pahanya yang mulus banget dan akhirnya tanganku tepat pada liang senggamanya. Jari-jari tanganku menyelusup ke dalam CD yang masih melekat pada tubuhnya. Ternyata dia sudah basah, terasa telunjukku basah kuyup. Saya sentuh clitorisnya dan jari yang lain berusaha masuk ke dalam lubang kemaluannya. Dia menjerit kecil ketika jari tanganku mulai masuk ke dalam lubang kemaluannya. Saya terus berhenti melanjutkan tindakan itu, lalu saya rebahkan badannya telentang. Saya lucuti CD-nya dan saya mulai membelai belahan memeknya dengan mesra. Dia terpejam menerima perlakuanku terhadapnya sambil kadang-kadang mendesah-desah. Liang kewanitaannya kini mulai saya ciumi dan saya jilati clitorisnya, pinggulnya mulai bergerak-gerak.

Entah berapa lama saya makan liang senggamanya, lalu ku buka celanaku. Penisku yang tegang kemudian saya arahkan tepat ke lubang kenikmatannya. Saya tekan hingga kepala penisku masuk,aakkhh!!, dia menjerit lirih, saya tidak peduli dengan jeritannya, seret memang agak susah, ku memasukkan penisku tetapi akhirnya masuk juga semuanya. Saya lihat kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan sambil mendesah-desah ketika penisku mulai bergerak keluar-masuk liang kewanitaannya perlahan-lahan. Sengaja saya tidak mempercepat gerakanku karena liang kewanitaannya masih seret lubangnya masih kecil. Tapi lama juga penisku keluar-masuk hingga pada akhirnya gerakanku agak lancar. Saya percepat sedikit pergerakan naik-turun, terdengar samar desahannya, Aakkhh..!!!, aakkhh..!!! aakkhh..!!!!, ketika itu kakinya naik ke atas pinggulku dan pantatnya bergerak ke atas kemudian dia berkelonjotan beberapa kali. tidak lama kemudian baru saya keluar Badan kami lemas sekali, kucabut penisku dari liang senggamanya. Saya lihat liang kewanitaannya, ya ternyata dia masih perawan. Gila bener.. dalam umur segitu dia bisa mempertahankan keperawanannya. Saya bilang, sekarang dia kalau bisa berprinsip seks bebas saja, sebab banyak keuntungannya daripada harus kawin.
http://bokepmoviegratis.blogspot.com/
Akhirnya dia setuju dengan pendapatku dan malam itu saya setubuhi dia beberapa kali lagi dan dia sampai saat ini sangat suka bersetubuh. Saya pernah ketemu lagi dengannya beberapa waktu yang lalu, dia sekarang punya koleksi cowok yang banyak juga.

Cerita Sex Masa SMA

  www.bokepmoviegratis.blogspot.com - Hari Senin adalah hari yang paling tidak menyenangkan bagi kebanyakan siswa, karena hari Senin para siswa disalah satu SMA di Bekasi diwajibkan untuk datang lebih pagi guna mengikuti upacara bendera rutinan. Disela sela teriknya matahari pagi itu, dua orang sejoli abg sedang mengeluh sesuatu.

“Fiuhhh males banget nih cil… panas2 gini suruh berjemur di lapangan, kayak ikan teri aja… hufftt” sewot Neta pada temannya Cecil.
“Iya net.. bisa2 paha gw yg mulus ini jadi item gosong, ilang deh keseksian gue selama ini…” sahut Cecil sembari mengelus2 pahanya yangtertutup rok warna abu2 pendek diatas lutut itu.
“Yeee… salah lo sendiri pake rok pendek amat, mau jualan neng??? hihihihi..” ledek Neta sambil mencubit paha Cecil.
“Auww.. sialan lu Net, sakit taukk.. huuuft..” sahut Cecil dengan nada kesakitan.

Cecil dan Neta adalah dua orang sahabat sejak kecil yang kini duduk dibangku kelas XII IPA 4, mereka selalu bersama kemana-mana, belajar pelajaran sekolah hingga belajar pelajaran esek esek (nonton bokep, dsb) ia lakukan bersama sama. Cecil sudah berkali-kali ganti pacar, ia lebih senang memacari orang yang lebih dewasa ketimbang dengan cowok sepantarannya. Kebanyakan mantan pacarnya adalah mahasiswa, dan dari situlah sifat binal yang ia miliki muncul. Sedangkan Neta, bedanya dengan Cecil ia masih takut takut akan berbuat mesum dengan orang lain atau dengan pacar, karena ia merasa masih belum waktunya. Dan kelakuan kelakuan Neta hanya sebatas FK, grepe-grepe, dan masturbasi. Untuk tingkatan ML seperti yang sudah sering dilakukan sahabatnya itu, ia sama sekali belum pernah dan belum berani.

Memang di sekolahan mereka terdapat dua jenis rok yang bisa dipakai untuk sekolah, yakni rok pendek dan rok panjang (kaya yang sering dipakai para pemain sinetron abg SMU di Televisi). Neta sering menggunakan rok panjang untuk ke sekolah sedangkan Cecil paling suka memakai rok pendek dan cenderung ketat diatas lututnya.

Pada waktu itu Neta dan Cecil berdiri di barisan paling depan. Mereka sengaja brdiri di depan agar tidak terkena inspeksi dari guru2 yang berkeliaran menertibkan siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah. Cecil memang siswi yang suka berpakaian seragam ketat dan cenderung memakai rok pendek diatas lutut. Sering kali Cecil menjadi pusat perhatian para siswa2 cowok karena dandanannya itu, dan tak jarang juga Cecil digoda oleh siswa2 cowok, namun ia tetap menanggapinya dengan santai dan cuek karena memang itulah sifat Cecil yang cenderung
exhibitionis.

“Siappp grakkk..!!” Suara lantang dari pemimpin upacara keluar sebagai tanda upacara telah dimulai. Toni anak kelas XII IPA 3 yang berperawakan tinggi gagah dan bertampang lumayan ganteng ditunjuk sebagai komandan upacara, yang juga kebetulan berdiri tepat berhadapan dengan barisan Cecil dan Neta.
“Ya ampun.. kereennn bangetttt..” seru Neta setelah mengamati penampilan komandan upacara tersebut.
“Ahhh biasa aja net, lo tu lebay..” celoteh Cecil menanggapi komentar temannya tadi.
“Heh! lo tu punya mata ga dipake ya? ganteng gagah gitu dibilang biasa, dasar lo cil cil..” saut Neta dg nada sedikit kesal.
“Hahahaha… iya neng iya, gitu aja sewot… hehehe” jawab Cecil dengan sedikit kelakar.

Mata Neta terus memandangi Toni yang berdiri tepat dihadapannya dengan jarak kurang dari 10 meter itu. Hingga pada suatu saat pikiran Neta melayang2 berimajinasi dengan joroknya. Ia membayangkan dirinya dengan Toni sedang berciuman dengan ganas serta dilanjutkan remasan remasan pada toket 32 C nya dan lanjut kedaerah2 sensitif milik Neta. Namun disaat asyik asyiknya membayangkan tiba2,

“Woiiii!! bengong aja lo.. pasti lg mikir yg jorok2 ya… hayoo ngaku deh lo…” kaget Cecil dengan lirih dan penasaran dg tingkah temannya yg melamun sambil senyum2 sesaat itu.
“Ah.. eng.. enggak ko Cil..” jawab Neta dengan sedikit terbata2 karena shock setelah dikejutkan temannya secara tiba2 itu.
“Bo’ong lo.. keliatan kali dasar omes… otak mesum kakakakak..” ledek Cecil sambil berkelakar lirih.
“Sialan.. lo tu yang omes Cil… hihihi..” jawab Neta dengan nada malu tidak menerima perkataan sahabatnya itu.
“Eh.. emang lg ngebayangin apaan sih? Koq keliatannya seru nih… siapa tau gue juga bisa ikutan hahahahaha..” kelakar Cecil sambil menutupi mulutnya yg tertawa terbahak2.
“Hahahaha, ah elo CIl… Itu tuh si Toni..” Neta mengarahkan pandangannya ke arah Toni.
“Toni? kenapa emang???” Cecil menjadi tambah penasaran.
“Emm.. tadi itu gw lg ngebayangin berduaan terus gitu2 deh sama si Toni hihihi.. seru deh.. ” jawab Neta sambil cekikikan dan masih memandangi Toni yang sedang dalam posisi tegap itu.
“Yaelahhhh… cuma ngebayangin doang, mana ada seru2nya tuh..” ledek Cecil sekali lagi.
“Lah.. kalo ga ngebayangin terus mau ngapain lg emangnya??” jawab Neta dg polos disertai nada penasaran dengan sesuatu yg dianggap seru oleh Cecil dibanding yg dilakukannya barusan.
“Mau tau lo gimana caranya biar lebih seru??”
“Gimana emangnya Cil?” saut Neta semakin penasaran.
“Perhatiin gw baik2 ya Net..” jawab Cecil dengan nada sedikit serius.

Seketika itu Cecil melakukan aksinya. Pertama ia memandang mata Toni secara terus menerus. Lama ia memandangi Toni, namun tak sedikitpun ia memandang balik kearah Cecil. Hingga akhirnya setelah beberapa menit, akhirnya Toni melirikkan matanya kekanan dan kekiri terlihat sedikit bosan dengan posisi tegapnya yang mengharuskan ia memandang fokus pada arah2 tertentu saja, dan akhirnya pandangan matanya berhenti sejenak ke arah Cecil. Dalam hati Toni merasa sedikit terheran kenapa daritadi Cecil terus menatapinya seperti itu dan tak sedikitpun menampikkan pandangannya. Setelah itu perhatian Toni beralih padanya. Cecil kemudian langsung melancarkan serangan kedua , Ia membuka satu kancing baju Osisnya yang paling atas.

“Cleguk…” terlihat Toni sontak kaget dan merasa ada yang menggoda dirinya di bawah terik matahari yang menyengat kota Bekasi itu. Cecil tidak berhenti disitu, setelah membuka kancing bajunya yg paling atas ia mencondongkan badannya kebelakang, sehingga nampak sedikit gundukan toket montok Cecil yang tertutup BH putih dengan size 34 C yang lumayan brutal untuk seukuran anak SMA. Dag dig dug terus berdegup dada Toni, pikirannya menjadi terpecah antara fokus pada Kepala Sekolah yang sedang memberi ceramah atau tingkah gila Cecil yang bikin celananya jadi gerah. Konsentrasinya buyar, ditambah Cecil membungkukkan badannya tersebut sambil memandanginya. Seketika konsentrasi Toni yg semula tertuju pd jalannya upacara berpindah memandangi pemandangan yg menakjubkan tepat dihadapannya itu. Cecil terus menegak-condongkan badanya sambil sesekali tangannya mengibas2kan sedikit sela2 baju yg terbuka satu kancing itu.

Toni semakin menekan tatapan matanya kearah sela2 buah dada yg terkadang
timbul tenggelam seiring tegak-condongnya tubuh Cecil. Dalam hati Toni
berkata “Mimpi apa gue semalam, bisa dapet sarapan plus plus kayak
gini.. euhhh”. Penis Toni semakin menegang keras, keringat bercucuran,
urat mengencang di sekitaran kepalanya, hal ini benar benar membuat Toni
hilang arah. Ia hanya dapat menelan ludah clegak cleguk saja. Cecil
terus mengimprovisasikan aksinya, ia menarik sedikit rok mininya keatas
secara perlahan2. Naik turun, naik turun sambil dielus2 sedikit,
sehingga membuat semakin panas lapangan upacara yg sudah panas terkena
terik matahari itu. Gerakkannya berlanjut dengan menempelkan tangan
kanannya ke toked yang terlapis oleh baju Osis itu sembari meremas remas
teteknya secara perlahan lahan, sesekali Cecil memandangi Toni dg
tatapan sayu sembari mengeluarkan lidah dari mulutnya untuk digoyang2
beradu dengan bibir seksi miliknya itu. Kelakuan liar Cecil tersebut
berlangsung sekitar 10 menitan, hingga tak terasa kalu sebenarnya Cecil
juga merasa sange sendiri karna ulahnya itu, apalagi tampang Toni yg
lumayan ganteng menambah intensitas libido yg naik didalam ubun2 kepala
Cecil. Hingga sesuatu membuat ia menghentikkan aksi panasnya.

“HEEEEIIIIII…!!!! Yang bener aja lo cil masak sampai buka kancing baju
segala.. ntar kalo ketauan yg lain gimana? bis2a ketauan guru juga..
ngawur ih lo..” sentak Neta sambil menarik pundak Cecil kebelakang
dengan nada sedikit was was.
“Hahaha…. ini baru namanya seru.. tenang aja ga bakal ketauan kok Net…
hihihi…” cekikikan Cecil menanggapi sahabatnya yang daritadi mengawasi
ulah nakalnya itu sembari mengancingkan bajunya yg terbuka satu.

Keduanya langsung menatap Toni secara bersamaan, terlihat wajah Toni
memerah, kemudian keduanya langsung sedikit terkejut ketika melihat
kebawah ada sesuatu yang menonjol di celana Toni bagian resletingnya.

“Kikikikik… rupa2nya ada yg lagi tegang nih..” cekikik Cecil, disahut
oleh Neta yg juga ikut cekikikan puas melihat korbannya merasa tegang
berat karena menahan sensasi upacara dipagi itu.

Setelah aksi Cecil selesai, Toni sesegera mungkin berkosentrasi
melanjutkan tugasnya untuk menyelesaikkan upacara bendera di hari senin
yg panas itu.
Upacara pun selesai, semua siswa berhamburan menuju tempat kongkow
masing2 untuk mengobrol2 memanfaatkan waktu senggang 15 menit sebelum
bel masuk pelajaran dimulai.

“Eh..eh… Net, bentaran ya gue kekamar mandi dulu, mendadak pengen pipis
nih hehehe..” ucap Cecil kepada Neta yg sedang menuju kelas. Ternyata
Cecil masih merasakan efek dari kelakuan erotisnya saat upacara tadi,
dimana libidonya belum juga turun dan ia masih saja merasa horny serta
perlu menuntaskan perasaan kentang yang melanda dirinya saat itu.

“Hahaha.. itu tuh akibatnya kalo suka yang enggak2 kikikikik..” ledek Neta sembari cekikikan.
“Yeeeee…. apaan sih lo.. seru tauk hahahaha” kelakar Cecil menanggapi celotehan Neta.

Kemudian Cecil berlari kecil menuju kamar mandi. Kamar mandi yg terletak
sedikit jauh dari ruang2 kelas dan tertutup bangunan kantin itu tampak
sepi. Sesampainya disana Cecil terkejut ketika melihat ada cowok yang
berdiri didepan kamar mandi, cowok itu kemudian bersamaan menengok ke
arah Cecil. Ternyata cowok itu dalah Toni. Meraka sama2 melempar senyum
dengan agak canggung tersipu2 serta muka yg memerah. Tak disangka tak
dinyana mereka berdua bisa bertemu di kamar mandi yang kebetulan sedang
sepi dan tidak ada orang sama sekali, ditambah mereka berdua dalam
keadaan biologis yang sedang sama2 horny akibat upacara penuh gairah
yang baru saja selsesai tadi. Akhirnya dengan segenap perasaan kentang
yang menyelimuti, Toni memutuskan untuk memberanikan diri menghampiri
Cecil dan menyapanya.

“Hay cil.. eee… kok berdiri disitu aja? Gak.. gak jadi masuk kamar
mandi?” ucap Toni mencoba berbasa basi namun justru kalimat yang muncul
dari mulutnya menjadi terbata2.

Cecil sedikit terkejut dengan keberanian Toni, yang menghampiri dan
menyapanya. Toni memang dikenal sebagai cowok berperawakan maskulin
disekolahan, ia ikut Pasukan Pengibar Bendera, fisiknya atletis karena
sering kali ekskulnya mengadakan latihan fisik secara rutin. Diam diam
Toni mengagumi keindahan fisik Cecil, dengan paras cantik kulitan putih
dan toket berisi yang selalu bergoyang goyang saat sedang berjalan,
membuatnya ingin sekali kali dapat mengencani cewek itu. Namun apa daya,
tak Cuma dia seorang yang mengagumi Cecil. Hampir semua cowok
disekolahnya pasti punya keinginan untuk mendapatkan Cecil. Apalagi
ditambah Cecil lebih tertarik pada cowok cowok mahasiswa dibanding ABG
SMA macam dirinya itu.*Seketika Cecil menjawab memberi respon pada
pertanyaan Toni tadi,

“Ummm… jadi sih ton… tapi kalo aku masuk sendirian kayaknya ga asik
deh.. hihihi..” jawab Cecil dengan nada sedikit merayu disertai perasaan
birahi yang sudah memuncak dan menuntut untuk segera dituntaskan.

Bak mendapatkan hujan lebat ditengah gurun pasir yang tandus, Toni
merasa bahagia sekali karena birahinya yang sudah memuncak ternyata
mendapatkan sambutan yang baik dari seorang gadis cantik dambaannya itu.
Tanpa babibu Toni langsung menjawab,

“Emmm… masuk bareng yuk cil… Pokoknya lo harus tanggung jawab…
huuuufff…” saut Toni dengan sedikit manja meminta Cecil untuk masuk
kekamar mandi yg sama.
“Yeeee… kok jadi aku sih….?? Huh…. yaudah yuk ton… mumpung lg sepi….
hihihi..” jawab Cecil sembari menggandeng tangan Toni masuk ke dalam
kamar mandi untuk menyelesaikan sesuatu yang mengganjal diantara dua
muda mudi SMA itu.

“Gleeek, ceklak..” Pintu kamar mandi sudah tertutup rapat rapat, mereka
berdua telah berhasil masuk dengan aman tanpa diketahui oleh orang lain.
Langsung saja Toni memeluk Cecil dengan eratnya, ia memulai dengan
menciumi harum rambut Cecil. Tercium aroma wangi shampoo dari rambut
Cecil yang menambah intensitas libido Toni. Setelah itu ia ciumi telinga
Cecil, dijilati dengan lembut mulai dari telinga hingga ke tengkuk
kepala, hal ini jelas membuat birahi Cecil semakin menjunjung tinggi.

“Emmmh… emmmh… uhhhh..” lenguhan lenguhan kecil muncul dari mulut Cecil
diiringi dengan nafasnya yang semakin berat. Kemudian mereka melanjutkan
dengan menempelkan bibir satu sama lain, dan kemudian memulai untuk
saling melumat. Toni menjulurkan lidah kedalam bibir Cecil, dan langsung
saja Cecil dengan lahap melumatnya dan saling bergantian menikmati
sensasi FK itu. Sembari berkulum bibir, tangan Toni dengan cepat merabai
toket Cecil yang menyembul itu dari luar, ia terus meremas remas dengan
tempo yang lambat dan sangat menikmati kekenyalan toket gadis cantik
itu dari luar bajunya. Berlanjutlah ia dengan cepat membuka kancing baju
Cecil satu per satu dan tak sabar untuk melihat gundukan toket secara
nyata milik cewek yang sering jadi bahan pembicaraan cowok2 di sekolahan
itu. Akhirnya terpampanglah bongkahan tetek yang terbungkus BH putih
dengan motif renda yang semakin memper seksi tampilan tersebut. Dengan
manjanya, Cecil berucap,

“Ayooo Toniiii… jangan lama2, sikat aja langsung”

Seolah mendapat komando dari atasan, segera Toni menurunkan kedua katup
BH itu terlihat jelas puting berwarna coklat muda kemerah-merahan yang
sudah keras memancung menandakan sipemilik sudah sangat horny berat. Dan
langsung saja Toni memilin-milin lembut kedua puting itu dan
mengenyotnya dari sisi kanan terlebih dahulu.

“Uuuhh… Amhhh… enak banget Ton… teruss kenyot teruss…”

Nafas Cecil semakin berat. Nampak tangan kanan Cecil sedang menyusup
memasuki rok pendeknya dan menggesek gesekkan jarinya ke CD nya yang
sudah mulai banjir oleh cairan dari dalam memeknya.*Berlanjut Toni
sembari mengenyot puting dari kanan ke kiri, tangannya bergerak melepas
pengait BH dari belakang dan setelah lepas, gundukan toket 34 C itu
semakin bebas bergoyang kekanan dan kekiri. Kekenyalan toket itu sudah
tidak terbatasi lagi. Sejenak Toni menghentikan aktivitasnya dan
memandangi keindahan tubuh yang selama ini ia idam idamkan.

“Hoooyy..!! Bengong aja sih Ton… buruan nih meki aku udah gatel
bangeeeeett…” sentak Cecil dengan sedikit manja sembari menunjuk
nunjukkan telunjuknya ke arah dalam rok.
“Siap komandaaaan!!” sahut Toni dengan tegas dan langsung saja ia
lanjutkan menjilati dan menyedot nyedot puting Cecil dengan jurus lidah
naga miliknya itu. “Sruput…. Slrupuuut..” begitulah kira kira lidah naga
berkombinasi dengan bibir Toni mengeluarkan suaranya.

Sembari mengenyot toket Cecil, tangan kiri Toni langsung bergelirnya,
menyasar kedalam isi rok mini warna abu-abu itu. Sesampainya disana,
Toni terkejut mendapati memek yang terbungkus celana dalam itu sudah
becek basah kuyup. Ia terheran heran mendapati begitu sangenya Cecil
saat itu. Dengan semangat Toni mengelus memek becek itu perlahan lahan.
Ia gosok gosokkan jemarinya dari luar celana dalam sembari mulutnya
aktif ngenyot payudara kenyal itu.

“Uuuuh… yessss… nikmat….” Desah Cecil dengan nafas yang semakin memburu.

Setelah beberapa saat, Toni segera berinisiasi untuk menyingkapkan rok
mini itu keatas menutupi perut Cecil. Sehingga nampaklah gundukan vagina
yang menonjol tertutup oleh celana dalam warna pink bermotif polkadot
yang sudah becek oleh cairan yang keluar dari dalam mekinya itu.
Segeralah Toni melorotkan celana dalam itu kebawah hingga mencapai mata
kaki, dan terpampanglah sudah memek tembem putih bersih yang ditumbuhi
oleh bulu-bulu halus yang baru tumbuh disekitar labia mayora milik
Cecil. Dengan gerak cepat bak seribu bayangan, jari jari Toni langsung
menuju ke arah memek becek itu, lanjutlah ia memainkan jari2nya,
menggesek gesek dan menyursuri setiap jengkal bagian dari memek tembem
itu. Jarinya terus mengitari dan sejenak berhenti ketika ia menemukan
sebuah klitoris yang tersembunyi dari dalam lipatan labia minora, ia
mainkan sebentar dengan telunjuknya dan kemudian langsung menyasarkan
jilatannya ke klitoris Cecil. Kini lidah naga pun berpindah daerah
operasi. Seketika Cecil melenguh,

“Uuuuhhh… Ahhhh… enak tooon… jilat terus…” nafasnya semakin tak
terkendali bak seekor kuda yang tengah berlari kencang dipadang pacuan
yang luas.
Toni menggesek gesekkan telunjuknya ke memek Cecil untuk beberapa saat
dan kemudian “Bleeesss” kini jari telunjuknya sudah tertancap masuk ke
liang surga yang sudah banjir itu. Selakangan Cecil ia buka lebar lebar,
menyambut kehadiran rasa nikmat didepannya.

“Awww… Uuuh… pelan2 ya Tonnnnn…” kemudian diikuti oleh jari tengah Toni
dengan tempo pelan maju mundur ia kobel memek Cecil dengan giat sembari
lidahnya memainkan klitoris Cecil yang membuat ia jadi merem melek
keenakan.
Tangan kiri Toni tak lantas diam begitu saja, ia langsung daratkan ke
toket kenyal sebelah kiri milik Cecil dan diremas remasnya. “Clak…
clakk… clakkk…” begitulah kira2 bunyi dalam kamar mandi yang mereka
pakai bersama itu. Semakin lama Toni semakin menaikkan tempo kobelan ke
vagina Cecil ke RPM yang lebih tinggi, dan hingga akhirnya tibalah saat
saat yang ditunggu oleh Cecil.

“Uuuuhh… Toniiii… Ahhhhh… Yesss…. Aku keluaaaaaarrr…..” kalimat penuh kepuasan itu meluncur dari bibir Cecil.

Cecil terengah engah pikirannya serasa melayang layang diudara, serasa
beban dikepala hilang dan sangat ringan sekali, seiring kedutan luar
biasa yang terjadi didalam vaginanya yang terus menyemprotkan cairan
orgasme kemuka Toni yang tepat berada dihadapannya.
Toni menghentikan kobelannya sejenak, memberikan waktu untuk Cecil
menghabiskan sisa sisa orgasmenya. Dan Toni pun juga hanya bisa diam dan
menikmati setiap semprotan yang keluar dari memek tembem itu hingga
tetesan yang terakhir.

“Hihihi…. maaf ya Tonnn……jadi kena mukamu deh….. hihihi….” kata Cecil
dengan nafas sedikit terengah-engah setelah menyelesaikan orgasmenya
yang dahsyat itu.

Tanpa mengindahkan kata kata tadi, Toni pun tidak mau menyia nyiakan
waktu yang ada, Ia segera membuka celana panjang warna abu abu SMA
miliknya, ia sengaja menyisakan celana dalamnya agar Cecil yang
membukakan dan memberikan surprise dari dalam CD nya. Langsung saja
Cecil melorotkan CD Toni kebawah, Dan “Wuuuuuusssss…” ayunan penis Toni
yang sudah super tegang itu mencuat dari dalam kandangnya, sontak
membuat Cecil yang sudah menanti nanti menjadi kaget, karena penis kekar
yang sedang tegang itu sempat menampol hidung Cecil dengan sekejap.
Kemudian ia menjadi seketika terpana melihat kekarnya penis Toni dengan
ukuran sekitar 13 cm yang dikelilingi oleh urat urat kencang, seakan
sudah siap untuk maju berperang.

“Woow… amazing… gagah sekali burung kamu Toni.. hihihi….” kagum Cecil pada Toni.
“Iya dong sayang… soalnya kalo aku lagi push up, si Hercules ikutan push up juga…. Hahahaha…” canda Toni.
“Sekarang giliran kamu puasin aku ya yaanng…???” pinta Toni dengat penuh semangat.
“Siaaap komandaaan….!!” saut Cecil seraya menggengam penis Toni yang super tegang itu.

Ia kocok penis itu dengan perlahan, sudah nampak cairan pelumas yang
meleleh dari palkon Toni. Cecil terus mengocok dengan tempo semakin
cepat, ia goyangkan penis itu kekanan, kekiri, kebawah, dan keatas
sembari dikocok membuat sensasi hand job menjadi tambah nikmat. Toni
terkagum kagum, merasakan servis luar biasa dari Cecil, tak ia sangka
sudah seperti bintang bokep profesional saja Cecil ini.Capek mengkocok
kocok penis Toni, Cecil lalu tanpa malu-malu dan jijik langsung ganti
menjilati palkon itu yang dapat membuat Toni jadi kelonjotan, ia
merasakan seperti ada setruman kecil di area palkon miliknya itu.
Setelah puas menjilati, kemudian Cecil dengan lahapnya mengulum penis
Toni kedalam mulutnya, sekarang berganti dengan teknik Blow Job, Cecil
mencoba menuntaskan birahi yang menggumpal pada diri Toni.

Namun tiba-tiba….

“KRIIINGGGGG… KRINGGGGG… KRIIINGGGG….” bunyi bel sekolah tanda jam
pelajaran dimulai sudah menggelegar, pertanda para siswa sudah harus
masuk untuk mengikuti pelajaran. Kedua sejoli itu seketika kaget dan
sejenak menghentikan aktivitas mesumnya.

“Duh gimana Ton..??? Udah bel gini…” tanya Cecil dengan nada sedikit panik pada Toni.
“Lah…??? Ya dilanjut dong yang… masa mau udahan…??? Hmmmm…” gerutu Toni pada Cecil.
“Titit kamu sih bandel…!! daritadi ga keluar keluar, capek juga kan aku ngenyotnya….huuuft” Cecil berbalik menggerutu.
“Hehe iya cantik… habis ini langsung deh… ga aku tahan tahan lagi…” jawab Toni sembari terkekeh.

Kemudian langsung saja Cecil menkombinasikan teknik hand job dan blow
job nya, dengan tempo yang cepat, kuat, dan jilatan yang super nikmat.
Keringat Toni semakin bercucuran deras, ia merasakan ada sesuatu yang
membuat dirinya nyut-nyutan, seperti ada luapan yang akan menyembur dari
lubang penisnya. Matanya terpejam, kedua tangannya mengacak-acak rambut
Cecil maju mundur seirama dengan gerakan pinggulnya yang ia pompa terus
menerus. Hingga pada akhirnya Toni sampai pada klimaks birahinya yang
sedari upacara tadi terus mengganggu dirinya. Badannya bergetar hebat,
urat uratnya seakan mau lepas. Ia benar benar menikmati orgasme yang
dibantu oleh seorang gadis cantik idamannya itu.

“Ahhh… ahhh… aku crooot…. yaaaang…..” seru Toni dengan nafas yang tersengal sengal.
“Croot… Crooot… Coroot..” sebanyak tiga kali cairan sperma kental milik
Toni membanjiri mulut Cecil yang sedari tadi terus mengulum penis kekar
anak SMA itu. Sambil tersenyum Toni mengatakan kepada Cecil…..

“Makasih ya sayang, servicemu itu…. 9 dari 10… mantaaaap… hahaha..”
kelakar Toni yang memberi penilaian pada Cecil atas servicenya yang luar
biasa memuaskan itu.

Cecil membalas ucapan itu dengan mencubit paha Toni, ia tersenyum manja.
Kemudian mereka berdua segera membershihkan diri dan secepat mungkin
memakai kembali pakaian mereka masing masing.Toni keluar dari kamar
mandi duluan. Ia mengawasi keadaan sekitar, setelah aman barulah Cecil
keluar dan mereka langsung ngacir menuju kelasnya masing-masing.
Sesampainya dikelas, ternyata pelajaran sudah dimulai, dengan baju yang
sedikit kurang rapi dan rambut yang agak acak acakan, Cecil masuk
kedalam kelas dan segera duduk disamping Neta. END.